QUANTUM LEARNING
Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai "interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya." Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang "secara fisik adalah materi". "Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya". Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning), simulasi/permainan. Bagaikan jamur yang disirami air hujan, quantum learning mendapat tanggapan positif dari seluruh penjuru dunia. Buku tentang quantum learning melejit terjual jutaan copy dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, dan mendapat pujian. Quantum learning memberikan suatu angin segar pada setiap insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Buku ini memberikan pengalaman tentang sebuah sekolah bisnis yang menghasilkan profesional yang handal karena dalam proses pembelajarannya mengkombinasikan faktor ketrampilan-ketrampilan belajar yang mendasar seperti mencatat, menghafal dan membaca cepat, bagaimana memfungsikan otak dan sekolah ini berupaya menciptakan suasana yang aman dan penuh kepercayaan bagi guru dan siswa.
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para siswa dikenali tentang "kekuatan pikiran" yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan "cara yang menyenangkan dan bebas stres". Proses ini juga ditambah dengan faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan "kegembiraan dan tepukan."yang memompa diri untuk lebih berhasil lagi.
1). Batang atau otak reptilia, bagian otak ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motor sensor-pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindra. Perilaku berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies. Ketika merasa tidak aman , spontan bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya inilah disebut reaksi”hadapi atau lari”. Inilah reaksi yang merupakan keharusan pada masa-masa perkembangan awal manusia, jika otak reptil ini dominan, kita tidak dapt berfikir pada tingkat yang lebih tinggi.
2). Sistem limbik atau otak mamalia, bagian otak ini fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar. Selain itu juga mengendalikan bioritme, seperti pola tidur, lapar,haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah panel kontrol utama yang menggunakan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indra peraba dan penciuman sebagai inputnya. Kemudian, informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak yaitu neokorteks.
3).Neokorteks, tempat bersemanyam kecerdasan yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, dan sensai tubuh. Hasilnya merupakan penalaran, berfikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa,kendali motorik sadar, dan ideasi(penciptaan gagasan) nonverbal.Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak "kiri dan kanan". Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya "emosi positif, meningkatkan kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri." Keempat unsur ini bila digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri. Terlepas dari perbedaan nyata dalam kecerdasan dan tingkat kesuksesan di antar orang-orang, manusia mempunyai susunan saraf yang sama. Fisiologi otak kita sangat mirip dengan otak orang lain, bahkan juga dengan pemikir cemerlang seperti Einstein dan Da Vinci.
1 Komentar:
Mantap Pak...ijin repost di http://sarastiana.blogspot.co.id
Oleh Sarastiana, Pada 2 Januari 2019 pukul 16.34
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda