Kamis, 22 Desember 2011
Sabtu, 13 Juni 2009
Seven Habits of Highly Effective People
Kebiasaan adalah aktivitas yang dikerjakan tanpa perlu berpikir dulu
dan 7 kebiasaan yang paling efektif menurut Stephen R Covey dalam bukunya "Seven Habits of Highly Effective People" :
1) Be proactive, jadilah proaktif yang menjadi kendali seseorang terhadap
lingkungan dibanding situasi sekelilingmu yang mengendalikanmu,
Sekilas tentang Buku
“Seven Habits of Highly Effective People”
dan Penulisnya, Stphen R Covey
2) Begin with the end in mind, mulai dengan akhir dipikiran atau disebut
kepemimpinan pribadi. Dengan ini kamu dapat konsentrasi dan
mempertimbangkan segala konsekwensinya sebelum bertindak, sehingga
dapat produktif dan berhasil.
3) Put first things first, dahulukan Yang Utama atau manajemen pribadi
untuk mengimplementasikan dan mengelola kebiasaan no.2 yang
bersifat mental, dan kebiasaan no.3 bersifat fisik.
pribadi. Karena sasaran bergantung kepada hubungan dan kerjasama
dengan lainnya, maka semua perlu bagian yang adil dan menguntungkan,.
5) Seek first to understand and then to be understood, Berusaha
mengerti dulu, baru minta dimengerti. Komunikasi adalah bagian
penting, dan seperti analogi “diagnosis dulu sebelum memberikan
resep”.
6) Synergize, wujudkan sinergi/ kerjasama yang kreatif. Kekuatan kerjasama
lebih besar dari upaya per bagiannya, jadi galilah potensi
dan kebaikan konstribusi orang lain.
7) Sharpen the saw, asahlah “Gergaji” keseimbangan pembaharuan
diri, sehingga kebiasaan baik lainnya bisa tumbuh dan berkembang.
Kebiasaan 1, 2 dan 3 adalah sesuatu yang berhubungan dengan diri
pribadi atau ke dalam. Kebiasaan ini wujud kemenangan pribadi yang
diperlukan untuk berkembangnya karakter pribadi. Kebiasaan 4, 5 dan 6
adalah wujud kemenangan publik; kebiasaan ini juga berupa kerjasama
dan komunikasi yang baik. Kebiasaan ke 7 (Asahlah “Gergaji”) adalah
pembaharuan diri dalam bentuk: spiritual, mental, fisik dan sosial/emosional,
yang semuanya memerlukan perawatan dan pertumbuhan.
Selasa, 09 Juni 2009
QUANTUM LEARNING
Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai "interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya." Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang "secara fisik adalah materi". "Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya". Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning), simulasi/permainan. Bagaikan jamur yang disirami air hujan, quantum learning mendapat tanggapan positif dari seluruh penjuru dunia. Buku tentang quantum learning melejit terjual jutaan copy dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, dan mendapat pujian. Quantum learning memberikan suatu angin segar pada setiap insan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Buku ini memberikan pengalaman tentang sebuah sekolah bisnis yang menghasilkan profesional yang handal karena dalam proses pembelajarannya mengkombinasikan faktor ketrampilan-ketrampilan belajar yang mendasar seperti mencatat, menghafal dan membaca cepat, bagaimana memfungsikan otak dan sekolah ini berupaya menciptakan suasana yang aman dan penuh kepercayaan bagi guru dan siswa.
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para siswa dikenali tentang "kekuatan pikiran" yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan "cara yang menyenangkan dan bebas stres". Proses ini juga ditambah dengan faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan "kegembiraan dan tepukan."yang memompa diri untuk lebih berhasil lagi.
1). Batang atau otak reptilia, bagian otak ini bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motor sensor-pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindra. Perilaku berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies. Ketika merasa tidak aman , spontan bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya inilah disebut reaksi”hadapi atau lari”. Inilah reaksi yang merupakan keharusan pada masa-masa perkembangan awal manusia, jika otak reptil ini dominan, kita tidak dapt berfikir pada tingkat yang lebih tinggi.
2). Sistem limbik atau otak mamalia, bagian otak ini fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar. Selain itu juga mengendalikan bioritme, seperti pola tidur, lapar,haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah panel kontrol utama yang menggunakan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indra peraba dan penciuman sebagai inputnya. Kemudian, informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak yaitu neokorteks.
3).Neokorteks, tempat bersemanyam kecerdasan yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, dan sensai tubuh. Hasilnya merupakan penalaran, berfikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa,kendali motorik sadar, dan ideasi(penciptaan gagasan) nonverbal.Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak "kiri dan kanan". Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya "emosi positif, meningkatkan kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri." Keempat unsur ini bila digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri. Terlepas dari perbedaan nyata dalam kecerdasan dan tingkat kesuksesan di antar orang-orang, manusia mempunyai susunan saraf yang sama. Fisiologi otak kita sangat mirip dengan otak orang lain, bahkan juga dengan pemikir cemerlang seperti Einstein dan Da Vinci.
Accelerated Learning (AL)
TEKNIK MEREDAM EMOSI
1. Tenang, ambil jeda waktu beberapa menit ketika muncul perasaan ingin ‘meledak’. Anda bisa pergi ke ruangan lain dan lepaskan ‘ledakan’ itu di sana. Bila perlu, ambil waktu lebih panjang. Setelah tenang, temui kembali pasangan dan selesaikan masalah dengan kepala dingin.
2. Hindari Kata ’Selalu’ Dan ‘Tidak Pernah’.“Kamu selalu begitu” atau “Kamu tidak pernah mengerti perasaanku”. Ucapan ini sering terlontar ketika kita marah pada pasangan. Padahal, penggunaan kata-kata ini akan semakin memperuncing pertengkaran. Hindari ucapan tersebut atau coba katakan lebih spesifik dan jelas.
3. Stop Berultimatum apa pun masalahnya, pertengkaran bukan akhir sebuah hubungan. Jadi, jangan mengeluarkan ultimatum atau mendeklarasikan hubungan Anda telah berakhir. Fokuskan perhatian pada inti masalah. Jangan biarkan diri Anda terbawa suasana.
4. Jangan Katakan “Aku benci Kamu”. Apa pun yang Anda rasakan saat bertengkar, jangan pernah sekali pun mengeluarkan ungkapan benci. Apalagi jika sebenarnya Anda tidak bermaksud seperti yang Anda katakan. Ungkapan seperti, “Aku benci kalau kamu bersikap seperti itu”, akan lebih enak didengar dibandingkan “Aku benci padamu”.
5. Toleran. Taktik bagus untuk menenangkan dan mendinginkan suasana adalah dengan berkata lembut dan halus pada pasangan yang sedang ‘panas’ hati. Bersikaplah lebih toleran, sabar dan tempatkan diri Anda di posisinya. Jika Anda tak pernah melakukan hal ini pada pasangan, jangan harap dia akan berbuat sama pada Anda.
6. Jangan Akhiri Pertengkaran Dengan Pertengkaran. Maksudnya, jangan mengomentari pertengkaran yang telah lewat secara berlebihan. Tidak penting siapa yang mulai menyela atau berteriak, jika Anda dan dia telah setuju dan berdamai. Hentikan tindakan atau ucapan yang dapat menyulut pertengkaran baru.
7. “Maaf”. Kata ini memang memiliki kekuatan magis yang besar dan bekerja sangat baik dalam menyelesaikan pertengkaran. Mintalah maaf kalau pernah berlaku tidak baik selama pertengkaran, meski Anda merasa tidak bersalah dalam pertengkaran tersebut.Bagian terbaik dari sebuah pertengkaran adalah saat berbaikkan. Jadi, berbaikanlah. Nyatakan perasaan cinta Anda dan peluk dia!